
Ku tekuk kedua lututku menjadi dua Ku hela nafasku sembari menengadah pasrah Nanar tatapanku, nanar juga mata batinku Dan tak terasa, peluh menjalari pangkal keningku Kusebarkan segenap tenaga yang tersisa Seakan-akan telapak kakiku kian tak terasa Menyanggah badan yang terasa penuh lelah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar